Konseling Keluarga

Selamat Datang di Klinik Konseling Keluarga

Kami hadir untuk membantu anda menghadapi permasalahan dan konflik dalam hidup.

Untuk menghubungi lebih lanjut silahkan klik di www.konselingkeluarga.com atau dengan mengirimkan e-mail ke : elly@konselingkeluarga.com


Jadikan Konseling sebagai gaya hidup Anda.


Sunday, August 29, 2010

SUDAHKAH KITA MENGISI BANK MEMORI ANAK KITA?


Sudah menjadi gaya hidup yang wajar di kota-kota besar, pagi-pagi buta suami istri sibuk mandi dan bersiap-siap berangkat ke kantor. Siap menghadapi kemacetan yang panjang, jam kerja yang tidak kalah panjang dan pulang ke rumah di waktu petang dan sampai ke rumah mungkin sudah malam dan jelas sudah lelah secara fisik dan psikis.

Hal tersebut kadang menjadi sesuatu hal yang harus dilakukan. No choice. Karena biaya hidup yang tinggi di kota besar sehingga jika tidak suami dan istri bekerja bersama maka banyak keluarga muda yang mengalami kesulitan membiayai hidup mereka. Belum lagi cita-cita orang tua untuk  mempersiapkan yang terbaik bagi masa depan anak.

Ayah sebagai pencari nafkah tentu harus berjuang keras. Namun banyak juga fenomena keluarga yang sebenarnya cukup mampu secara ekonomi jika hanya ayah yang bekerja, namun ibu juga bekerja dan berkarier. Dengan berbagai motivasi tentunya. Dari untuk aktualisasi, memanfaatkan sekolah dan keahlian yang dimiliki, dapat menabung lebih untuk masa depan anak-anak, menanggung biaya hidup orang tua dll.

Tidak bisa dikatakan salah tentunya. Permasalahan dan dilema harus diteropong dari berbagai sisi kehidupan dan kebutuhan.  Tapi berhati-hati dan pekalah akan kehidupan anak-anak. Tidak ada harta yang lebih berharga dari pada keturunan kita. Keturunan kita adalah harta warisan yang sesungguhnya. Lebih berharga dari segala hal. Tentu tidak salah jika Ibu ingin berbisnis atau berkarier namun pekalah akan kebutuhan apa sebenarnya yang menjadi prioritas dalam hidup. Dengan Ayah dan Ibu sama-sama bekerja, apakah kebutuhan yang merupakan prioritas terpenuhi? Atau justru karena terlalu lelah bekerja sehingga Ayah dan Ibu sama-sama sudah tidak ada waktu dan energi untuk melakukan segala hal yang sebenarnya merupakan prioritas dalam hidup ?

Jika anak-anak kita adalah salah satu harta yang paling berharga, usaha apa yang telah kita lakukan untuk mereka? Salah satunya yang paling nyata dan paling diusahakan oleh orang tua biasanya adalah kesehatan fisik dan pendidikan. Anak-anak diusahakan mendapat asupan makanan yang bergizi dan mendapat pendidikan yang terbaik. Biasanya pendidikan  menjadi fokus yang dipersiapkan dengan matang  oleh orang tua. Dari usia 2 tahun bahkan ada yang dari usia 1 tahun orang tua sudah repot memasukkan anaknya ke sekolah.  Orang tua sibuk menabung agar anaknya dapat masuk sekolah  terbaik yang mampu diusahakan oleh orang tua. Tidak hanya sampai jenjang sarjana tapi jika bisa lebih tinggi lagi.

Orang tua sibuk membanting tulang dari pagi hingga malam, dari Senin hingga Sabtu,  untuk dapat memenuhi account mereka di bank demi masa depan anak. Janganlah lupa bahwa ada satu bank lagi yang harus kita isi. Yaitu bank memori.

Apa yang kita ingat dari masa kecil kita? Kita mungkin tidak ingat jika waktu di usia 6 tahun kita dibelikan sepatu mahal misalnya. Tapi kita akan sangat ingat moment moment dimana Ayah kita mengajak pergi berlibur ke kebun binatang. Kita ingat moment saat ulang tahun adik dan kita merayakan beramai ramai di taman bermain yang seru.

Di tengah kesibukan kita mempersiapkan masa depan anak, janganlah lupa melakukan apa yang harus kita lakukan sekarang. Mengisi bank memori anak kita sebanyak mungkin dan mulai sedini mungkin.  Semakin muda usia anak kita maka semakin lama waktu yang kita miliki untuk mulai mengisi bank memori anak kita dengan berbagai pengalaman kebersamaan yang berharga.

Saat waktu keemasan anak kita hilang. Saat anak kita mulai masuk usia SMA maka makin sulit dan makin tidak butuh bagi sang anak untuk kita isi bank memorinya. Karena porsi terbesar bank memori itu sudah akan diisi oleh peer groupnya. Peran orang tua sedikit demi sedikit berkurang.

Karena itu manfaatkan moment yang ada sebaik mungkin. Jangan sampai kebutuhan akan hal-hal yang fisik menipu kita. Anak kita tidak hanya perlu saldo di bank untuk masa depannya tapi terlebih lagi dia memerlukan kita orang tuanya untuk terlibat dalam segala aktivitas hidupnya. Bermain bersama, mengerjakan pr bersama, belajar bersama, mengerjakan pekerjaan rumah tangga bersama, berdoa bersama, rekreasi bersama, hal-hal itulah yang akan mereka kenang seumur hidup akan siapakah Ayah dan Ibunya.

Anak-anak kita tidak akan  tumbuh besar menjadi manusia dewasa yang puas dan  bahagia jika ditinggalkan oleh orang tuanya dengan saldo di bank yang sangat banyak namun saldo di bank memori yang hampir tidak ada. Kecuali jika kita bangga memiliki anak  materialistis yang hanya senang karena mendapat warisan harta.

Tidak akan tercapai moment yang berkualitas tanpa asupan kuantitas yang memadai. Hargailah setiap moment yang bisa Anda nikmati bersama anak Anda. Yakinlah suatu saat Anda yang akan tersenyum puas karena Anda telah mengisi penuh bank memori mereka dengan maksimal.

Saat kita sebagai orang tua sudah tidak ada di muka bumi ini, memori itulah yang akan tetap bersama anak-anak kita selama-lamanya. That is our true legacy. Itulah warisan paling berharga yang dapat kita berikan ke anak-anak kita.



Elly Nagasaputra
Family & Life Counselor
Meet me at www.konselingkeluarga.com
Jadikan Konseling sebagai Gaya Hidup Anda

Wednesday, May 26, 2010

KELUARGA




Seberapa pentingkah keluarga bagi kita? Jika kita masih single, keluarga adalah tempat dimana kita dilahirkan, tumbuh, dibesarkan hingga saat ini. Jika kita telah berkeluarga maka keluarga adalah lembaga yang kita bangun bersama dengan pasangan hidup kita.

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat namun peran keluarga adalah luar biasa penting. Suatu bangsa bisa menjadi besar, kuat dan maju jika setiap lembaga keluarga yang ada dalam bangsa tersebut memiliki kondisi yang sehat. Jika suatu bangsa memiliki banyak sekali keluarga yang tidak sehat, hanya formalitas, maka masa depan bangsa tersebut menjadi suatu yang patut dipertanyakan karena masa depan suatu bangsa terletak pada generasi muda yang notabene merupakan hasil dari didikan dan asuhan keluarga.

Keluarga dibentuk dari dua orang yaitu pria dan wanita yang bersatu dalam suatu lembaga yang sah secara hukum dan agama yang disebut dengan lembaga pernikahan. Sehingga apakah keluarga yang dibangun nantinya merupakan keluarga yang sehat dan bertumbuh atau keluarga yang hanya membawa banyak kericuhan akan sangat tergantung dari dua orang yaitu pria dan wanita tadi yang berkomitmen bersama untuk membangun keluarga.

Di artikel saya sebelumnya mengenai ”Siapakah belahan jiwa Anda?” saya membahas sebagian kecil dari berbagai faktor bagaimana Anda bisa yakin jika pria dan wanita yang Anda pilih untuk bersama memasuki lembaga pernikahan merupakan orang yang tepat dan mampu diajak berpartner seumur hidup membangun lembaga yang disebut keluarga.

Sehingga langkah awal adalah jangan sampai Anda memilih partner yang salah. Namun tentu tidak semudah itu, bagaimana dengan keluarga kita? Keluarga yang sudah berjalan sekian tahun. Dan Anda merasa ada hal yang tidak sehat dalam keluarga. Ada fungsi-fungsi yang terlalaikan. Ada pola pikir dan pola komunikasi yang kacau. Juga ada pola asuh anak yang Anda rasa tidak benar. Apakah sudah tidak ada pertolongan? Jelas ada.

Langkah yang preventif seperti memilih pasangan hidup yang tepat adalah satu hal. Namun tindakan kuratif masih bisa dilakukan. Jika kita rasa ada konflik dalam keluarga, ada kesenjangan hubungan komunikasi antara suami dan istri dan anak. Ada tingkat ekspektasi yang berbeda dalam membina keluarga yang sehat dan bertumbuh. Itu semua masih bisa diupayakan. Salah satunya adalah dengan menemui Konselor Keluarga untuk proses mediasi dan penemuan jati diri keluarga tersebut. Karena masalah tiap keluarga adalah spesifik dan berbeda serta memerlukan tingkat kerahasiaan tinggi untuk membahasnya. Dan dengan dipandu oleh Konselor Profesional dan dengan itikad baik, Anda masih bisa memiliki keluarga yang sehat dan bertumbuh.

Salah satu komponen terpenting dalam keluarga adalah komunikasi. Usahakan senantiasa jujur pada diri sendiri dan memiliki pola komunikasi yang sopan dan terbuka. Dengan jembatan komunikasi yang baik maka banyak kesalahpahaman dan sakit hati akan terhindar. Dan ingatlah keluarga adalah salah satu harta yang paling berharga yang kita miliki. Apa artinya sukses dalam bisnis, karier dan keuangan jika pada akhir hidup kita, kita hanya sendirian? Tidak ada orang yang tulus dan mencintai kita tanpa pamrih yang disebut keluarga yang dapat kita ajak berbagi?

Jadi hargailah keluarga yang kita miliki. Cintai dengan tulus. Curahkan seluruh energi dan waktu terbaik yang kita miliki untuk keluarga. Karena keluarga adalah akar segala sesuatu. Jika setiap pagi kita melangkah keluar rumah dari keluarga yang sehat dan bertumbuh maka apapun kesulitan dan kesukaran yang terjadi di bisnis dan pekerjaan dan studi kita dapat teratasi. Dan pada akhir hari kita akan merasa puas dan bahagia karena apa yang kita lakukan tidak akan sia-sia karena kita membaktikannya untuk keluarga kita yang sehat dan bertumbuh.

Saya lebih setuju dengan istilah keluarga yang sehat dan bertumbuh daripada keluarga bahagia. Karena bahagia adalah salah satu emosi sesaat. Namun sehat dan bertumbuh merupakan proses yang harus kita jalani sebagai manusia dan merupakan proses yang berkelanjutan dan baru berhenti pada akhir hidup kita. Semua keluarga mengalami berbagai peristiwa atau moment. Ada moment yang membahagiakan dan ada moment yang membuat kita sedih. Namun semua moment tersebut adalah membangun membuat kita sebagai keluarga tetap bersatu, sehat dan terus bertumbuh.

Jadi mari kita berkomitmen membangun komunikasi yang baik dengan cinta yang tulus dengan keluarga kita dengan energi terbaik yang kita miliki.


Elly Nagasaputra
Family & Life Counselor
Meet me at www.konselingkeluarga.com
Jadikan Konseling sebagai Gaya Hidup Anda

Sunday, April 25, 2010

SIAPA BELAHAN JIWA ANDA? WHO IS YOUR SOUL MATE?




Salah satu keputusan besar bahkan salah satu yang terbesar dalam hidup kita adalah bagaimana kita dapat menemukan pasangan hidup yang tepat. Siapa belahan jiwa kita, who is your soul mate?

Ada yang mengatakan jodoh di tangan Tuhan, Ya benar…sebenarnya segala sesuatu dalam hidup kita ada ditangan-Nya bukan? Tetapi bagaimana kita bergaul, membina relasi dan akhirnya menentukan siapa pasangan hidup kita ada ditangan kita sendiri. Dan salah satu keputusan terbesar yang akan kita ambil dalam hidup ini adalah dengan siapa kita menikah.

Menikah dengan orang yang tepat di saat yang tepat tidak memberi garansi hidup bahagia selamanya (live happily ever after). Yang ada adalah kita mendapatkan partner yang dapat kita andalkan selama kita hidup di muka bumi ini untuk menghadapi baik masa susah maupun masa senang. Dengan memiliki partner yang tepat maka hidup yang menyenangkan menjadi lebih seru karena kita memiliki teman untuk berbagi kesenangan. Dan pada masa kesulitan, hidup menjadi lebih mudah dijalani karena kita tahu pasti bahwa kita memiliki seseorang yang mengerti dan menemani kita sepanjang masa yang sulit dan berjuang bersama untuk keluar dari kesulitan.

Tentu tidak mudah mencari dan mendapatkan partner seperti ini. Partner yang mau mengerti diri kita, mau menjalani hidup bersama kita seumur hidup sampai kita meninggal. Sebaliknya perikatan ini juga bersifat timbal balik, berarti kita juga mau terikat seumur hidup dengan partner kita baik dalam susah maupun senang.

Jadi sulitkah menemukan partner seperti ini dalam hidup? Yah tentu. Karena ada banyak sekali aspek yang harus digali dalam masa bergaul dan pendekatan hingga pacaran hingga ke masa konfirmasi dimana Anda yakin bahwa DIA lah yang dapat Anda andalkan untuk menjalani hidup dengan segala susah senangnya hingga maut memisahkan Anda berdua.

Banyak orang mau berbagi jika sedang senang tapi untuk mau berbagi di saat paling sulit dan gelap dalam hidup kita, tidak banyak yang mau. Banyak yang mau menikahi pria/wanita yang tampan/cantik, pintar, punya masa depan yang baik, dari latar belakang keluarga yang baik, dengan latar belakang pendidikan dan iman yang sepadan, memiliki hobby dan passion yang sama, cocok dalam sifat dan karakter. Namun masalahnya, tidak ada manusia yang sempurna. Tidak ada manusia yang seperti itu. Dan tidak ada pasangan yang 100% cocok seperti itu. Berhati-hatilah jika kita menemukan orang seperti itu. Something that is so good to be true sometimes not true at all. Bukan berarti kita harus menggantungkan cita-cita kita mendapatkan pasangan yang kita inginkan. Tentu kita memiliki suatu standar dan harapan serta idealisme yang harus kita cari dan kita penuhi dari pasangan kita. Dan juga terkadang kita tidak dapat mengatur hati kita untuk jatuh cinta pada siapa. Ada peribahasa yang mengatakan Love is Blind, yang mana kurang lebih memang seperti itu. Cinta yang kekanak-kanak, cinta yang hanya mengharapkan romantisme sesaat biasanya terjebak dalam kebutaan untuk melihat realitas sesungguhnya.

Melihat realita adalah satu hal yang paling penting diantara puluhan hal penting lainnya saat kita memutuskan siapakan patner for life kita. Dan untuk dapat melihat realita maka kita harus bisa membedakan mana yang sesungguhnya, yang asli, yang sejati dengan hal mana yang palsu, yang dibuat-buat dan yang ditutup-tutupi. Semakin mampu kita menggali “keaslian” siapa sesungguhnya jati diri calon partner hidup kita maka akan semakin besar kemungkinan terhindar dari “kebutaan” atas nama cinta dan pada akhirnya akan membawa kita pada suatu kebijaksanaan untuk memutuskan apakah kekasih Anda adalah pasangan yang tepat.

Untuk menghindari begitu banyak airmata yang akan terjadi jika kita mengalami kesalahan dalam memiliki partner seumur hidup maka konseling pra-nikah merupakan satu hal yang sangat sangat penting untuk dilakukan. Konselor akan menuntun dan memediasi kedua orang yang akan masuk dalam pernikahan melihat dengan jelas siapa diri mereka, apa ekspektasi mereka dalam lembaga pernikahan, apa ekspektasi mereka terhadap pasangan, apa aturan main yang akan diterapkan dalam lembaga pernikahan tersebut dan berbagai detil persiapan yang harus dengan matang dibicarakan dan direncanakan sebelum memasuki suatu lembaga yang sakral, yang diharapkan hanya terjadi satu kali dalam seumur hidup, yaitu lembaga yang disebut dengan pernikahan. Termasuk pembahasan penting dalam 3 area yaitu love, passion dan intimacy.

Suatu kesalahan dalam memilih pendamping hidup tidak hanya akan membuat begitu banyak kesengsaraan bagi pihak yang menjalani ikatan tersebut tapi juga bagi generasi berikut. Bagi anak-anak korban perceraian. Yang biasanya membawa dampak luka batin yang cukup parah dan akan terbawa bekasnya hingga saat anak-anak ini dewasa kelak dan membina keluarga mereka sendiri. Jadi bisa dibayangkan bahwa “kerusakan” dan “luka” yang diakibatkan kesalahan memilih pasangan bisa berdampak ke beberapa generasi ke bawah. Alangkah baiknya jika hal ini dapat dicegah. Betapa akan membawa dampak yang jauh berbeda bagi generasi berikut jika mereka dapat lahir dan tumbuh dari keluarga yang orang tuanya rukun, saling mendukung, saling mencintai hingga maut memisahkan mereka. Orang tua yang bisa menjadi role model bagi anak tersebut membangun masa depannya.

Salah satu langkah penting dalam membina hubungan adalah bagaimana kita dapat melihat realitas sesungguhnya. Termasuk realita diri kita sendiri. Jujur pada diri kita sendiri. Mampu juga untuk melihat pasangan kita seperti apa adanya. Mampu untuk menerima pasangan apa adanya, dengan segala kebaikan dan keburukan. Baik sifat, karakter, temperamen, kebiasaan dalam diri. Yakin bahwa disaat yang terburuk, Anda akan tetap mencintainya dengan kadar cinta yang sama dengan di saat yang terbaik.
Sehingga saat dari awal menjalin relasi dengan seseorang yang kita anggap dapat menjadi partner seumur hidup, bersikaplah jujur. Bersikaplah apa adanya. Semakin Anda menjadi diri Anda sendiri, sejati, just the way you are …maka proses berpacaran hingga sampai pada proses konfirmasi bahwa Anda yakin Dialah pasangan yang tepat, menjadi lebih mudah dan lancar.

Just be the way you are…in good times and bad times and let your lover see you and make sure he or she willing to take you just the way you are. Tentu berlaku juga sebaliknya, pasangan kita harus mampu menjadi dirinya sendiri, tanpa takut bahwa menjadi diri sendiri akan membuat cinta berkurang atau malah hilang.

Orang yang mau menerima Anda apa adanya dengan tulus dan sejati dan Anda juga merasakan yang sama…..maka most likely pilihan Anda tidak salah.

Saya suka satu lagu dari Ingrid Michaelson yang menggambarkan bagaimana pasangan kita seharusnya menerima kita apa adanya. Silahkan dengarkan dari link youtube. http://www.youtube.com/watch?v=keyJ9lvQc7Y

Have a great day


"The Way I Am" by Ingrid Michaelson

If you were falling, then I would catch you.
You need a light, I'd find a match.

Cause I love the way you say good morning.
And you take me the way I am.

If you are chilly, here take my sweater.
Your head is aching, I'll make it better.

Cause I love the way you call me baby.
And you take me the way I am.

I'd buy you Rogaine when you start losing all your hair.
Sew on patches to all you tear.

Cause I love you more than I could ever promise.
And you take me the way I am.
You take me the way I am.
You take me the way I am.

Sunday, March 21, 2010

MELAKUKAN SEGALA SESUATU DENGAN SEPENUH HATI





Belum lama ini saya membaca artikel yang menyatakan bagaimana kita sebaiknya mencampurkan unsur emosi atau melibatkan emosi dalam apapun yang kita kerjakan. Atau dengan kata lain ungkapan yang mengatakan ….melakukan segala sesuatu dengan hati. Melakukan dengan sepenuh hati. Namun sebenarnya, apa maknanya kita harus melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati?

Pria dikatakan sebagai streotype yang melakukan segala sesuatu berdasarkan logika, sedangkan wanita melakukan segala sesuatu dengan perasaan. Yang mana sedikit banyak hal ini benar adanya. Namun tentu berbeda bagi setiap orang. Ada pria yang cukup banyak memakai racikan perasaan, ada yang hanya sedikit. Banyak juga wanita yang sangat kuat mengandalkan logika dan tidak terlalu mengikuti perasaan hatinya. Dan berbeda juga tentunya untuk setiap panggilan profesi. Ada profesi tertentu yang harus menggunakan komponen perasaan yang lebih banyak seperti pemusik, pelukis, penulis cerita. Dan ada profesi yang harus sangat kuat menggunakan logika dan fakta, dokter bedah misalnya. Sehingga tentu saja, mitos pria hanya mengandalkan logika dan wanita hanya mengandalkan perasaan tidak sepenuhnya benar. Banyak sisi kompleks yang harus digali dan dianalisa.

Pada intinya kita tentu ingin apa yang kita kerjakan berhasil dengan baik. Dengan baik, berarti apa yang kita lakukan berguna bagi diri dan bagi sesama. Belum lagi bila diukur baik dan berhasilnya dari sisi pandang Pencipta kita.

Namun jika kita ingin mengerjakan sesuatu dengan berhasil, apakah bisa hanya dibekali dengan logika? Ataukah hanya dengan hati? Atau campuran yang imbang antara keduanya? Apa sih sebenarnya yang dimaksudkan melakukan segala sesuatu dengan hati?

Saya percaya bahwa kita akan mendapatkan hasil yang paling optimal bila melakukan apapun yang kita kerjakan dengan sepenuh hati. Mengapa? Karena kita manusia yang dibekali dengan perasaan. Yang membuat kita menjadi mahluk ciptaan yang tertinggi adalah karena kita memiliki perasaan, kepekaan untuk dapat berempati, kepekaan untuk dapat melihat lebih dari sekadar pemaparan fakta dan logika. Sehingga jelas, jika kita melakukan dengan hati maka kita maju satu langkah kedepan. Tidak hanya berdasarkan fakta dan logika tapi masuk ke layer yang lebih dalam, melihat dengan kaca mata hati nurani kita.

Tentu saja tidak mudah dan tidak semua orang terbiasa melakukan hal ini. Banyak sekali faktor terlibat. Entah sekadar karena tipe kepribadian yang berbeda, pengalaman hidup yang berbeda, situasi lingkungan yang berbeda yang bisa membuat tiap orang memberikan response yang berbeda. Ada yang memiliki kepekaan lebih tinggi, ada yang sama sekali tidak dapat mencerna apa yang terjadi disekililingnya dengan kepekaan hati.

Namun kita juga harus berhati-hati tidak terjebak dalam permainan perasaan yang salah. Karena hati nurani kita bisa salah. Bisa? Ya, bisa salah. Karena kita manusia yang sudah jatuh dalam dosa sehingga hati nurani kita pun bisa menuntun pada sesuatu yang pada akhirnya adalah salah. Sehingga memang complicated. Dan sekali lagi perlu perenungan dan penggalian yang lebih dalam untuk menilai dan menimbang segala sesuatu dari hati dan perasaan kita.

Bagaimanapun saya setuju. Kerjakanlah segala sesuatu dengan hati. Dengan passion. Dengan rasa cinta yang besar dan murni dan tulus. Libatkanlah emosi dalam apapun yang Anda kejakan. Asah kepekaan hati nurani Anda. Dan juga tentu berdoa untuk semua yang Anda kerjakan. Dan lihatlah Anda akan menikmati hasil akhir yang berbeda.

Sesuatu yang nampaknya rusak dan gagal, bisa berubah menjadi sesuatu yang baik dan berhasil. Namun sesuatu yang nampaknya berhasil tapi Anda kerjakan tanpa hati, tanpa kesungguhan, tanpa passion yang mendalam maka hanya menjadi seonggok kesuksesan yang Anda rasakan puas namun hanya secara sementara. Rasa puas tersebut akan cepat menguap meninggalkan Anda yang terjebak dalam kehampaan hidup.

Kejarlah makna hidup yang lebih dalam. Kerjakanlah apapun..... baik hal yang sederhana ataupun hal besar dan penting dengan sepenuh hati, dengan passion yang mendalam, dengan kepekaan yang tinggi diiringi dengan doa dan ketulusan dan ucapan syukur....maka Anda akan memiliki puas yang hakiki terlepas apakah yang Anda kerjakan berhasil atau tidak dari ukuran manusia.


Selamat menikmati hari-hari dengan sepenuh hati.................

Tuesday, March 16, 2010




Hai, saya Elly Nagasaputra, senang menyambut Anda di blog saya "Konseling Keluarga"

Apakah ada merasa hidup Anda sibuk dan terjebak dengan berbagai hal yang sepertinya tiada habisnya? Persoalan pekerjaan, karier, bisnis, anak, pasangan, mertua dan sejuta persoalan lainnya?

Apakah keluarga Anda terlibat berbagai masalah bagai benang kusut dimaana Anda sudah tidak tahu bagaimana menyelesaikan persoalan Anda?

Apakah Anda merasa lelah dan tidak tahu kemana Anda hendak menceritakan segala persoalan Anda?

Anda merasa ingin mendapatkan pertolongan profesional untuk membantu Anda memecahkan masalah tanpa adanya ancaman dipermalukan dan rahasia Anda tersebar?

Jika ya, Anda membuka blog yang tepat.

Dalam kehidupan saat ini yang penuh dengan tantangan, Konseling menjadi suatu kebutuhan mutlak bagi siapapun Anda.

Anda mungkin masih asing dengan istilah Konseling. Apa sebenarnya proses Konseling dan bagaimana itu bisa menjadi solusi bagi permasalahan Anda.

Silahkan klik www.konselingkeluarga.com untuk menemukan berbagai jawaban atas pertanyaan Anda seputar Konseling.

Dalam dunia Konseling, Anda dihadapkan pada dua pilihan : Konseling Kuratif dan Konseling Preventif.

Konseling Preventif merupakan suatu proses pendampingan bagi Anda dalam menjalani hidup Anda sehingga Anda bisa mengambil keputusan bijaksana atas berbagai pilihan dalam hidup Anda. Misal Anda diperhadapkan pada pilihan 2 tawaran karier atau pada bagaimana Anda hendak memutuskan memilih pendamping hidup Anda.

Sedangkan Konseling Kuratif adalah suatu proses pemulihan dari situasi saat ini dimana anda merasa tidak nyaman atau bahkan sudah sampai tahap kesusahan yang mendalam yang terkadang sudah seperti benang kusut yang melilit kehidupan Anda dan Anda sudah merasa tidak berdaya untuk meluruskannya.

Konselor Profesional membantu anda melihat persoalan yang Anda hadapi kini secara jelas. Menggali penyebab persoalan Anda, membimbing Anda menemukan jalan keluar dan menuntun Anda pada kejelasan duduk persoalan dan apa yang harus Anda lakukan untuk memperbaiki hidup Anda.

Dengan diperlengkapi secara professional disertai pengalaman dan kematangan hidup, saya Elly Nagasaputra akan memberikan pendampingan konseling professional bagi masalah Anda, khususnya masalah dalam Anda membina kehidupan berumah tangga yang sehat.

Dengan berbagai tantangan hidup yang Anda hadapi, cerdaslah menghadapi hidup. Dengan didampingi oleh Konselor Profesional Anda akan terhindar dari semakin banyak kesulitan dan terbekali dengan kemampuan untuk melihat persoalan Anda secara jelas sehingga Anda mampu untuk menguraikan segala persoalan Anda dan menemukan jalan keluarnya.

APA SAJA JENIS LAYANAN KONSELING KAMI?


Jasa Konseling Profesional kami meliputi :

Konseling Bagi Keluarga
Membahas persoalan yang keluarga hadapi baik persoalan internal keluarga
meliputi hubungan suami-istri, hubungan antar anak dengan
orang tua dengan mertua atau dengan keluarga besar serta hubungan
keluarga dengan pihak ketiga

Konseling Suami
Terkadang ada suami yang memiliki persoalan yang tidak diketahui
istrinya dan merasakan perlunya bimbingan konseling dalam menghadapi
persoalan tersebut

Konseling Istri
Sama seperti Konseling Suami, istri-istri juga terkadang memiliki banyak
permasalahan yang terpendam yang merasa perlu ada penyelesaian namun tidak
nyaman untuk membahas dengan suaminya.

Konseling Anak
Masa Anak-Anak adalah masa yang paling berbahagia. Namun sekarang banyak
anak yang merasa stress, tertekan baik oleh peer grup, kurikulum sekolah,
atau bahkan oleh situasi dalam rumah tangganya. Anak sebagai pribadi yang
belum dewasa terkadang juga memiliki masalah yang kompleks seperti cara
pelampiasan kemarahan, perasaan terkucil, tidak berminat dengan hal
sekelilingnya dll yang perlu bantuan Konselor untuk dapat melakukan
pendekatan lebih dalam akan apa sebetulnya permasalahan si anak tersebut.

• Konseling Remaja

Masa remaja jelas menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan masa kanak
kanak. Remaja kadang terperangkap dalam badan yang sudah seperti sebesar
orang dewasa tapi masih berpikir seperti anak-anak. Ditambah pula dengan
kebutuhan yang besar bagi remaja untuk menunjukkan jati dirinya. Juga
dengan adanya efek hormonal dalam periode perkembangan fisik dan
seksualitasnya. Semua faktor tersebut membuat remaja merasa begitu
tertekan.

Apalagi sekarang orang tua banyak yang sibuk dan tidak diperlengkapi dengan
pengetahuan yang memadai tentang pergumulan yang ada dalam diri anak
remajanya. Sehingga malah membuat orang tua beragumentasi terus dengan anak
remajanya. Membuat si remaja semakin merasa tertekan sehingga bisa berakibat
menurunnya konsentrasi belajar, terlibat dalam pergaulan yang salah,
narkoba, perkelahian dll.

Konseling Remaja melalui percakapan terapi yang terpimpin oleh Konselor akan
membantu remaja dapat melihat dan mengenali dirinya dengan baik. Membantu
remaja menemukan potensi positif yang terdapat dalam dirinya dan menuntun
mereka untuk mengambil langkah-langkah yang bijaksana dalam setiap
pergumulan hidup mereka.

Konseling Pra Nikah
Kita semua mengetahui betapa angka perceraian meningkat pesat di dekade
terakhir ini. Menurut catatan dari Kementrian Agama RI mencatat terjadinya
250 ribu kasus perceraian di Indonesia pada tahun 2009. Angka ini setara
dengan 10% dari jumlah pernikahan di tahun 2009 sebanyak 2,5 juta. Jumlah
perceraian tersebut naik 50 ribu kasus dibanding tahun 2008 yang mencapai
200 ribu perceraian. Berarti terjadi peningkatan 20% pada tahun 2009
dibandingkan tahun sebelumnya.

Belum lagi perceraian semu atau perceraian emosi. Dimana keluarga sepertinya
masih ada namun suami dan istri tidak lagi terikat secara emosi sebagai
pasangan hidup.

Sehingga Konseling Pra-Nikah adalah menjadi suatu proses yang sangat-sangat
penting. Bagaiman kedua pihak, pria dan wanita mengerti betul apa yang akan
dihadapinya. Diperlengkapi betul dengan pengetahuan, kesiapan mental dan
emosi akan apa yang akan terjadi dalam pernikahan yang adalah berlaku sekali
seumur hidup dan untuk selama-lamanya.

Dengan bimbingan Konselor diharapkan dalam Konseling Pra-Nikah dapat
menambah p ersiapan pria dan wanita yang akan memasuki jenjang pernikahan.


Konseling bagi Single Parent
Terkadang situasi menyebabkan seseorang menjadi single parent. Tentu
tidak mudah bahkan sangat berat. Kehadiran seorang Konselor akan sangat
berarti dan menolong Single Parent dalam berbagai permasalahan yang
dihadapinya.

Konseling bagi Single
Bagi Anda yang masih single tentu juga memiliki banyak permasalahan.
Terkadang ada hal-hal yang tidak mudah didiskusikan dengan teman atau orang
tua. Konselor hadir mendampingi Anda untuk dapat melalui berbagai
permasalahan yang Anda hadapi.

Konseling Kedukaan
Terkadang peristiwa duka yang terjadi dalam hidup kita menimbulkan bekas luka yang
luar biasa.
Sehingga diperlukan proses terapi lewat konseling untuk dapat pulih dari rasa
kedukaan yang mendalam karena ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintai.


Bentuk Layanan Konseling Profesional kami meliputi :

• Konseling Gratis via E-mail

• Konseling Tatap Muka
Berdasarkan perjanjian lewat e-mail dan dilakukan di kantor kami.
Silahkan hubungi lewat e-mail untuk kejelasan lebih lanjut.

• Konseling VIP ( khusus untuk area Jabodetabek )
Berdasarkan perjanjian lewat e-mail dan dapat dilakukan ditempat yang Anda rasakan
nyaman.


Silahkan hubungi lewat e-mail untuk kejelasan lebih lanjut.

Untuk jelaskan bisa Anda klik di www.konselingkeluarga.com